LAPORAN PRATIKUM INFEKSI
MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH I (IMLTD I)
“ISOLASI
DNA DAN PENGUKURAN KONSENTRASI”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1.
Nuroktafianti
Makmur (16600035)
2.
Rahmatia Toni (16600037)
3.
Rizkia Anggini (16600041)
4.
Suciyati
Wahyuningsih (16600047)
5.
Yuni Andriyani (16600055)
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI TRANSFUSI DARAH
STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
2017
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari prinsip dan
tekhnik isolasi DNA
2. Mengetahui tingkat kosentrasi DNA dengan panjang gelombang
tertentu
B. Landasan Teori
DNA (deoxyribonucleid acid) adalah master molekul (molekul
utama) yang mengkode semua informasi yang di butuhkan untk proses metabolism
dalam setiap organisme (Corkill, G., Rapley, R, 2008). DNA ini tersusun atas 3
komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung
membentuk nukleotida (Istanti, 1999).
Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan
ditemukan di nucleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini
merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana
basa nitrogen dan kedua “benang” polinukelotida saling berpasangan dalam
pasangan yang tetap melalui ikatan hydrogen dan antara nukleotida yang dengan
nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat didalam
setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai “cetak biru kehidupan” karena
molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang
menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Corkill, G., Rapley,
R, 2008).
Gambar 1. Struktur DNA
Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan
DNA (deoxyribonucleid acid ) adalah sejenis asam nukleat yang
tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam
sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Tetapi ada pula DNA yang terdapat
di mitokondria, oleh karena itu disebut DNA mitokondria. Secara garis besar,
peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik. Artinya,
DNAmenyimpan cetak biru bagi segala aktifitas sel. Dan ini berlaku umum bagi
setiaporganisme (Anonim, 2011).
Keberadaan DNA dalam suatu
organisme dapat diketahui dengan 2 cara yaitu secara kualitatif dengan metode
Elektroforesis Gel Agarose dan secara kuantitatif dengan metode
spektrofotometri. Uji kuantitatif DNA adalah analisis untuk menentukan
kandungan/jumlah DNA yang terdapat dalam suatu zat atau komponen zat yang
sebelumnya telah diketahui keberadaan DNA plasmidnya dalam larutan contoh
dengan cara uji kualitatif (Larasati, 2011).
Pengujian kuantitatif DNA dapat dilakukan dengan
menggunakan metode spektrofotometri. Terdapat beberapa cara yaitu
spektrofotometri Vis (visible), spektrofotometri UV (ultra violet),
Spektrofotometri UV-Vis (ultra violet visible) dan Spektrofotometri Infra Red
(Riyadi, 2009).
Spektrofotometri merupakan suatu metode
analisis untuk mengukur konsentrasi suatu senyawa berdasarkan kemampuan
senyawa tersebut mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya. Alat ini terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu, sementara fotometer adalah pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Riyadi,2009).
C. Metode
Alat :
1. Mikropipet
2. Sentrifugasi
3. Waterbath
4. Lemari
pendingin
5. Spektrofotometer
6. Mocrowave Oven
Bahan
:
1. Handscoon/ Glove
2. Masker
3. Sampel
darah vena
4. RBC
lysis buffer
5. GB
buffer
6. EB (Elution buffer)
7. Etanol
absolute dingin
8. W1 buffer
9. Wash
buffer
10. Yellow
tip, Blue tip dan White tip
11. GD
kolom
12. Collection
tube
13. Tabung Conical
14. Microtube
Cara kerja:
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar